Rabu, 21 September 2011

Menyiasati Trend Pemasaran


”Seorang pelaku wirausaha akan sukses jika tidak semata-mata mengandalkan tren bisnis, melainkan harus pandai pula memanfaatkan tren pemasaran saat ini.” Begitu kata pakar marketing Rhenald Kasali. ”Kita jangan hanya terpaku pada jenis bisnis yang sedang menguntungkan, melainkan perlu memahami cara mengelolanya. Jadi, lebih penting dibandingkan sekadar membuat produk.”
Ada beberapa hal yang ikut menentukan sukses tidaknya pengelolaan bisnis saat ini, yaitu:
1. Speed atau kecepatan. Apa pun bisnis yang Anda pilih, tidak akan berhasil bila tidak bergerak cepat. Tapi, waspadalah, pelaku usaha cenderung tidak ingin mengungkap keberhasilan usahanya, karena khawatir diikuti. Jadi, hati-hati, jika orang mengatakan suatu bisnis berprospek cerah. Sebaliknya, buka mata dan telinga, jika orang mengatakan suatu bisnis kurang menjanjikan. Di sinilah pentingnya creative economy. Produk boleh sama, tapi kreativitas akan lebih dituntut.
2. Lintas batas. Di era perdagangan bebas ini, berpikirlah untuk selalu melakukan perdagangan lintas batas. Cobalah memperkenalkan produk Anda seluas-luasnya, agresif merangkul peluang untuk pengembangan bisnis, dan bersiaplah menghadapi persaingan.
3. War of talents. Anda perlu merebut tenaga-tenaga terampil, kalau tidak ingin hanya kebagian sisanya. Jangan percaya bahwa sukses bisa diraih tanpa pendidikan. Seberapa pun suksesnya sebuah bisnis, siapa pun orangnya, dan apa pun bisnisnya, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tetap penting.
4. Lifestyle of economy. Penampilan sering kali mempengaruhi penilaian seseorang. Karena itu, ubah penampilan Anda, baik secara fisik maupun wawasan. Jangan menjadi tua karena penampilan, sehingga orang merasa enggan untuk berinteraksi dengan Anda.
5. Mental pengusaha. Ini penting agar Anda bertahan sebagai pengusaha UKM, terutama agar Anda melihat sebuah masalah sebagai kesempatan. Banyak bisnis yang bisa dikembangkan dari masalah. Inilah yang disebut sebagai energy alternative. Mulailah melirik peluang dan melakukan langkah-langkah, yang mungkin luput dari penglihatan orang lain.
Tren pemasaran masa depan:
Selling the concept, not the product. Mulailah bisnis dengan merencanakan konsep, bukan hanya produksi.
Dream society. Bisnis yang tumbuh sepuluh tahun ke depan adalah yang bermuatan spiritual dan emosional, misalnya wisata dan ketenangan jiwa.
Access and speed: virtual and online marketing. Jarak dan waktu kini bukan kendala bisnis. Lakukan promosi dan marketing dengan fasilitas teknologi, yaitu melalui SMS dan internet.
Community marketing. Pemasaran bisa dilakukan dengan membidik komunitas tertentu, misalnya komunitas hobi.
Aggresive selling. Merek yang tidak kuat, sekalipun terkadang sukses di pasaran, terjadi karena pemasaran agresif, contohnya bisnis MLM.
Viral marketing. Buatlah produk Anda ‘bercerita’, sehingga pemasaran bisa berjalan dengan sendirinya dari mulut ke mulut, layaknya virus yang menyebar.
Niche marketing. Pasarkan produk khusus bagi pasar yang khusus pula, misalnya CD khusus bagi orang yang ingin berhenti merokok.
Creative marketing. Mencakup ‘penemuan’ baru, mulai dari pemikiran paling sederhana, hingga ide kreatif yang orisinal.
Tip:
  • Fokuskan usaha pada suatu target. Jangan tergoda untuk mengubah target secara impulsif.
  • Berpikirlah outside in, bukan inside out. Terbuka pada perubahan yang terjadi di luar, untuk kemudian diterapkan bagi pengembangan usaha.
  • Kesuksesan dan cara Anda berbisnis juga dipengaruhi oleh lingkungan dan komunitas. Lingkungan orang sukses dan pekerja keras akan memengaruhi Anda jadi pengusaha sukses.
  • Sukses itu tidak diukur dari seberapa tinggi Anda mampu meraih, melainkan seberapa cepat Anda bisa kembali saat Anda jatuh, dan memulai sesuatu yang baru.
Sumber :
http://wanitawirausaha.femina.co.id/WebForm/contentDetail.aspx?MC=001&SMC=004&AR=3

0 komentar:

Posting Komentar

 

MAMIK STORY