Sudahkah Anda berdoa dengan benar? Inilah Cara mewujudkan doa Anda lebih cepat.
Mengutip sabda Allah SWT dari riwayat Ibnu Husain, “Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan niat dan harapan seluruh makhluk-Ku”
Gregg Braden dalam bukunya Divine Matrix menjelaskan “Ketika Anda berdoa, libatkan perasaan Anda. Rasakanlah seolah-olah doa Anda sudah terkabul. Karena persaan adalah dasar dari semua unsure ciptaan. Tetapi bukan sembarang perasaan, melainkan perasaan tulus bebas dari rasa takut tidak terkabulnya doa Anda.
“Tujuan doa adalah untuk diikhlaskan atau diserahkan kepada Tuhan. Bukan supaya kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Langkah-langkah Goal Praying (aktivitas berDOA) adalah :
a. Direction – Meminta
Kepada yang Maha Kuasa kita memohon sesuai kebutuhan.
b. Obedience – Saling meyakinkan
Antara pikiran dan perasaan agar sesuai dan sinkron tidak berlawanan antara yang diinginkan dengan yang dirasakan sehari-hari.
c. Acceptance – Menerima yang sedang dan akan terjadi sesuai kehendak-Nya
Syarat utama terkabulnya doa adalah adanya kesesuaian hati dan pikiran terhadap keyakinan akan terkabulnya doa-doa. Kita harus dalam kondisi perasaan menerima tanpa syarat, IKHLAS. Ikhlas berarti sengaja hanya bersandar kepada Tuhan sang pencipta. Ikhlas juga berarti ikhtiar tanpa mengharap hasil dengan perasaan sudah mendapat hasil.
Ikhlaskan Masa Lalu dan Masa Depan
Seringkali kita sulit untuk sepenuhnya bersandar dan berikhlas diri. Kita sulit percaya bahwa doa kita akan mudah terkabul di masa depan. Ketakutan kita terhadap masa depan dating dari keyakinan bahwa masa lalu akan terulang dengan cara menyulitkan.
Umumnya kita menghabiskan banyak waktu berkutat dengan masa lalu dan jadi takut menghadapi masa depan walaupun kita hidup di sini dan saat ini. Kita lebih peduli pada masa lalu dan mencemari semua yang kita alami dengan pelajaran-pelajaran usang dan tidak membahagiakan. Jika perilaku kita seperti itu, bagaimana kita memandang masa depan dengan cara lain selain ketakutan?
Salah satu pemberian terindah yang dapat kita berikan kepada diri sendiri adalah memutuskan untuk tidak lagi terbelenggu masa lalu dan takut pada masa depan. Penyembuhan masa lalu dapat dilakukan dengan melepaskan masa lalu dengan kesadaran bahwa kita dapat membebaskan pikiran kita dengan memilih memaafkan semua orang yang telah menyakiti kita.
Sumber : Buletin "Quantum Ikhlas"
“Ketika Anda berdoa, libatkan perasaan Anda.
Rasakanlah seolah-olah doa Anda sudah terkabul”
Rasakanlah seolah-olah doa Anda sudah terkabul”
Mengutip sabda Allah SWT dari riwayat Ibnu Husain, “Aku telah mengadakan hubungan yang langsung antara Aku dengan niat dan harapan seluruh makhluk-Ku”
Gregg Braden dalam bukunya Divine Matrix menjelaskan “Ketika Anda berdoa, libatkan perasaan Anda. Rasakanlah seolah-olah doa Anda sudah terkabul. Karena persaan adalah dasar dari semua unsure ciptaan. Tetapi bukan sembarang perasaan, melainkan perasaan tulus bebas dari rasa takut tidak terkabulnya doa Anda.
“Tujuan doa adalah untuk diikhlaskan atau diserahkan kepada Tuhan. Bukan supaya kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Langkah-langkah Goal Praying (aktivitas berDOA) adalah :
a. Direction – Meminta
Kepada yang Maha Kuasa kita memohon sesuai kebutuhan.
b. Obedience – Saling meyakinkan
Antara pikiran dan perasaan agar sesuai dan sinkron tidak berlawanan antara yang diinginkan dengan yang dirasakan sehari-hari.
c. Acceptance – Menerima yang sedang dan akan terjadi sesuai kehendak-Nya
Syarat utama terkabulnya doa adalah adanya kesesuaian hati dan pikiran terhadap keyakinan akan terkabulnya doa-doa. Kita harus dalam kondisi perasaan menerima tanpa syarat, IKHLAS. Ikhlas berarti sengaja hanya bersandar kepada Tuhan sang pencipta. Ikhlas juga berarti ikhtiar tanpa mengharap hasil dengan perasaan sudah mendapat hasil.
Ikhlaskan Masa Lalu dan Masa Depan
Seringkali kita sulit untuk sepenuhnya bersandar dan berikhlas diri. Kita sulit percaya bahwa doa kita akan mudah terkabul di masa depan. Ketakutan kita terhadap masa depan dating dari keyakinan bahwa masa lalu akan terulang dengan cara menyulitkan.
Umumnya kita menghabiskan banyak waktu berkutat dengan masa lalu dan jadi takut menghadapi masa depan walaupun kita hidup di sini dan saat ini. Kita lebih peduli pada masa lalu dan mencemari semua yang kita alami dengan pelajaran-pelajaran usang dan tidak membahagiakan. Jika perilaku kita seperti itu, bagaimana kita memandang masa depan dengan cara lain selain ketakutan?
Salah satu pemberian terindah yang dapat kita berikan kepada diri sendiri adalah memutuskan untuk tidak lagi terbelenggu masa lalu dan takut pada masa depan. Penyembuhan masa lalu dapat dilakukan dengan melepaskan masa lalu dengan kesadaran bahwa kita dapat membebaskan pikiran kita dengan memilih memaafkan semua orang yang telah menyakiti kita.
Sumber : Buletin "Quantum Ikhlas"
2 komentar:
salam
infomasi yang seharusnya tidak diremehkan khususnya masyarakat islam.
saya bangga berkesempatan membaca disini.
terima kasih.
makasi banget ya kak admin(ma'af ya manggilnya kak)
postingan ini berguna banget buat aku.
slama ini aku berdoa masih dihantui rasa tidak yakin terhadap dikabulkan atau tidaknya doa tersebut.
makasi kak....
reva
Posting Komentar